PERBEZAAN PAKEJ BEIJING ARBA TRAVEL BERBANDING YANG LAIN?Great wall ini tak ramai pelancong Malaysia yang tahu. Di sini suasana lebih tenang dan tak ramai orang. Tambahan, lebih banyak aktiviti berbanding great wall yang orang biasa pergi di Badaling. Pernah melancong dan dibawa ke tempat shopping mahal & dipaksa mendengar ceramah jualan mempromosi barang jed, ginseng? Kami TAK BAWA anda ke situ. Kami bawa tempat shopping sebenar! Anda berpeluang untuk menaiki basikal beca selama lebih kurang 30 minit sambil menyelusuri kota Beijing melihat bangunan dan budaya orang di sini. Tour ini sudah include dalam harga sangat kami titikberatkan. Restoran dan makanan yang dipilih dipastikan halal. Team ARBA tinggal lama di Beijing, kami tahu restoran mana yang sebenarnya halal bukan tiada babi lalu dianggap halal.Majoriti pakej lain akan gunakan hotel jauh di luar bandar nak cut cost. Dengan ARBA, anda tinggal di tengah bandar. Sangat best untuk anda jalan sendiri ke kedai kopi, shopping dan rasa street food. Ada beza tour guide biasa dan yang berpengalaman. Kami hanya memilih tour guide yang faham citarasa orang Malaysia. Tak perlu risau kebajikan anda di sana. Mereka juga mahir sejarah di KATA PELANGGAN?ITINERARYAKTIVITIBertolak ke BeijingAirport Pick-upCheck-in hotelTian An Men SquareForbidden City798 Art ZoneKungfu Show FOOD BREAKFAST, LUNCH, DINNERMutianyu Great WallOlympic StadiumWangfujing Street FOOD BREAKFAST, LUNCH, DINNERSummer PalaceNiujie MosqueMuslim SupermarketThe Place-LED Screen FOOD BREAKFAST, LUNCH, DINNERHARI 5 SHOPPING â PEK â KLTricyle TourShi ChahaiNandouyan MosqueHongqiao MarketXiushui MarketAirport transferBerlepas ke Kuala Lumpur FOOD BREAKFAST, LUNCH, DINNERPenginapan Hotel 4 StarMakanan halalPengangkutan privateTiket lawatanTour guideTipping Tiket AirAsiaX KL-BeijingCaj bagasi 20kgOnboard mealsTakaful kembaraVisa [RM170/seorang]Makanan selain aturcaraAktiviti tambahanPerbelanjaan peribadiDETAIL HARGACaj untuk Infant bawah 2 tahun PERCUMASurcaj single suppliment 5-8 pax RM550/pax9-24 pax RM425/paxAnggaran harga flight AirAsiaX, KL-Beijing RM900 â RM1100/paxHotel 4 Star City Inn Hotel or similarTips Murah Beli tiket flight awal 6-12 bulan sebelumSOAL JAWABTidak, anda boleh tiket sendiri atau kami tolong sangat sesuai. Kami gunakan private bus, jadi kurang penat berjalan kaki berbanding menaiki bayar deposit dahulu RM500 kemudian secara penuh mesti 45 hari sebelum tarikh visa untuk melancong ke visa kami boleh tolong uruskan atau boleh buat permohonan visa sekitar RM185/ 30,000+ RAKYAT MALAYSIA MEMILIH ARBA TRAVEL Previous image Next imageINGIN BUAT TEMPAHAN?Deposit hanya RM500 seorang. Baki bayaran boleh dibuat secara ansuran. Hubungi kami untuk KAMIDI LUAR WAKTU KERJA, SILA WHATSAPPISI BORANG TEMPAHANCARA PEMBAYARAN AKAN DIHANTAR KE EMAIL
Untukjalan-jalan di Beijing tanpa tour, anda perlu persiapan yang matang agar liburan anda menyenangkan. Anda harus menyiapkankan semuanya sendiri,mulai dari tiket pesawat, hotel, makanan, transportasi, dan lain sebagainya. Untuk itu simak yuk, Tips jalan-jalan ke Beijing tanpa tour berikut ini. 1. Persiapan Sebelum Berangkat
Planning a solo trip to Beijing? Hereâs everything you need to know for your visitQUICK FACTSCapital of China and one the worldâs most populous cities, with over million residents. With a rich 3000-year history, Beijing is one of the oldest cities in the been the political and cultural center of China for more than 700 city of the 2008 Summer Olympic the Celestial City, the Northern Capital, The Center of the INFORMATIONCurrency Chinese Yuan Renminbi CNY.Spoken languages primarily Mandarin. Sizable English speaking time to visit from September to November cool, relatively humid, and from March to May although dust storms are common in the spring.Arriving via airport hail a taxi from the taxi stand, and make sure the driver turns the meter on ~130-200 Yuan from Terminal 3 to downtown, take the Airport Bus, or the Airport Express subway line to the city a one-way ticket is 25 Yuan.WHERE TO STAYBest Beijing hostel for solo travelers Peking Youth Hostel. Clean and cozy, in a great location for exploring the city 6 minute walk from Nanluo metro station, with friendly staff who can help you organize your trip in China. Bonus itâs located on a main Hutong street, so you get a bit of the old-school charm thatâs quickly disappearing from the in the city center to be close to all the major sights, attractions, and the best food of the major international hotel chains Grand Metropark, Hilton are conveniently budget options, look for mid-range chains Home Inn, Days Inn.GETTING AROUNDThe Beijing subway is 2 RMB for all lines and destinations except Airport Express.Taxi is 12 RMB 13 RMB at night for first 3 km, 2 RMB RMB at night per additional km, 3 RMB RMB at night from 15 km and above. Taxis can be called at NIGHTLIFEDrinking age is officially 18 not enforced at all, and there is no last call many restaurants and bars stay open all night.Bar scene There are many nice cafes and bars along the Tian Qiao Shiâchang Byway, including unique tea shops and wine scene There are many bars and restaurants located along the W Da Zhanâlan Street and the Tieâshu scene Another popular urban spot is the Qian Hai Beiâyan and the Hou Hai Nanâyan roads, full of bars and wine bars with great views of the bars to start your night The Swan with Two Necks Yuyang Road, School punk bar â 53 Wudaoying Hu Tong, Modernista 44 Baochao Hu Tong, and The Tiki LANDMARKS TO VISITNote there is a great variety of landmarks in Beijing, ranging from ancient Chinese temples and pagodas all the way to modern amusement parks and four temples of Beijing Heaven, Sun, Moon, Earth are religious buildings where the Emperors would pray and make offerings to Tianâan Men the Gate of Heavenly Peace is the third largest city square in the world at 440,000 sq. meters, known worldwide as the setting for numerous historic Forbidden City encompasses the Imperial palaces and temples â witness where the Emperors World Park is a theme park featuring scale models of unique world landmarks, including the Sphinx, Eiffel Tower, Taj Mahal, Leaning Tower of Pisa, and many Ba Da Ling Great Wall is the entrance to one of the worldâs wonders â the Great Wall of âBirdâs Nestâ and the Beijing National Aquatics Center, where the Summer Olympic Games of 2008 were WALKSNote Contrary to popular belief, taking a stroll on the Great Wall is not that pleasant â the paths are steep and can actually be tiring and somewhat dangerous. Additionally, only a small part of the Great Wall in Beijing is actually a tourist site â people rarely venture beyond the designated visitor are many interesting villages and temples in Beijing where you can experience local architecture and music first-hand. Among the nicest parks to visit are the Beihai Park, the Jingshan Park, the Houhai Park, and the Zhongshan for a walk through the Forbidden City, where there are many museums, statues, and great WISDOMDonât be surprised if people you meet donât speak any English. Although Beijing is extremely open to foreigners, this doesnât mean everyone will understand you! Be prepared â bring maps with English along as you travel, make use of road signs, and jot down certain names of landmarks in Mandarin. Consider bringing a pocket Chinese China is known for its fascinating culture and history, you may encounter some unpleasant local habits. Donât be surprised if you see people litter, smoke in public, or spit on the ground. Just be sure to watch where you walk!Where to find good cheap eats almost everywhere in Beijing! Visit a local Chinese park and try out some of the local specialties. Warning avoid eating food from street vendors. They are known for using cheap/poor ingredients, and the food could give you food poisoning and/or an upset areas Beijing is generally very safe. Exercise common sense. A word on taxis while hailing taxis at night, only enter official ones with signs on the roof, as others might not be as safe and trip duration 4-5 daysSEE ALSOShanghai, ChinaTianjin, ChinaHangzhou, ChinaHong Kong, ChinaTaipei, TaiwanTokyo, JapanSeoul, South KoreaJalanlingkar ke-1. Ketika kota Beijing memiliki jalur trem yang beroperasi dari tahun 1920-an hingga 1950-an, jalur trem ke-4 membentuk lingkaran berbentuk cincin yang meluncur sepanjang 17 km searah jarum jam dengan rute Tiananmen - Xidan - Xisi - Pinganli - Di'anmen - Gulou - Jiaodaokou - Beixinqiao - Dongsi - Dongdan - Tiananmen.Rute jalur trem ini dinamakan "jalan lingkar" (ç°ĺ˝˘čˇŻdetikTravel Community - Beberapa traveler menikmati libur panjangnya dengan melakukan solo traveling, misalnya ke Beijing, China. Selain lebih bisa mengatur waktu sendiri, terkadang mereka justru menemukan teman baru di tanggal 5-10 Maret 2013, saya melakukan solo traveling ke Beijing. Perjalanan hingga mencapai Beijing didahului dengan transit di Bandara Kuala penerbangan Surabaya-Kuala Lumpur ditempuh selama 2,5 jam, ditambah transit selama 3 jam. Lalu saya harus berganti ke pesawat Airbus, yang lebih besar dengan lama perjalanan selama 6 saya akan tiba di Beijing pukul waktu setempat. Sebelum pesawat mendarat, pilot mengatakan bahwa suhu di beijing saat ini 3 derajat. Wow! Seperti suhu biasa sebelum keluar bandara, ada pemeriksaan imigrasi dan saya bertemu dengan 2 orang Indonesia, yang juga mengantre pemeriksaan imigrasi di belakang saya. Syukurlah setidaknya saya punya teman mengobrol sambil menunggu dan bermalam di bandara hingga pukul waktu ini kereta penghubung bandara ke kota baru beroperasi pukul Setelah sampai di kota, kami bertiga langsung mencari penginapan, memasuki hutong atau jalanan kecil di meletakkan barang bawaan, kami bertiga mulai menjelajahi Beijing. Sebelumnya kami sarapan terlebih dahulu dulu di Wangfujing Street. Untungnya, mereka berdua bisa bahasa mandarin, sehingga mereka memilihkan saya makanan makan kami beranjak menuju Tiananmen Square dan Istana Terlarang/Forbiden City, dengan tiket seharga 60 Yuan Rp Istana ini sangat besar. Menurut peta, panjang istana mulai dari pintu gerbang depan ke belakang adalah 3 km, belum termasuk panjang kiri dan kanan katanya ini adalah istana terbesar di dunia. Setelah keluar istana, kami masih memiliki waktu, lalu melanjutkan perjalanan menuju White Pagoda di Behai Park, sekitar 2 km jalan kaki dari pintu keluar istana. Harga tiket White Pagoda sebesar 15 Yuan Rp ini dikelilingi danau yang luas. Sayangnya, karena masih di awal musim semi, danau ini masih membeku dan lagit pun masih berawan kelabu. Ketika itu, seharian matahari tidak muncul. Lalu kami mampir ke Tiananmen Square untuk melihat upacara penurunan ke 2 di Beijing, kami sepakat untuk ikut one day tour ke Great Wall seharga 110 Yuan Rp Lokasi penginapan saya dan kedua teman saya berjauhan, sehingga pada pukul waktu setempat saya keluar hostel, Forbiden City Hostel di Naheyan Street menuju penginapan mereka dengan berjalan kaki selama 40 berjalan di tengah suhu dingin 3 derajat. Sebenarnya saya bisa naik subway, namun karena harus berpindah-pindah, saya memutuskan untuk berjalan kaki. Pukul kami sudah bersiap di depan penginapan teman saya. Kami dijemput mobil untuk menuju kelompok lain yang menunggu kami dengan dari Beijing menuju Great Wall ditempuh selama 2 jam. Sekitar 30 wisatawan ikut dan semua orang lokal, plus guide lokal hanya berbicara bahasa China. Meski sepanjang tur guide berbicara panjang lebar, tapi perjalanan tidak ini karena sepanjang jalan saya bisa menikmati suasana Kota di luar Beijing, Sampailah saya pada pemandangan bukit tandus. Sejauh mata memandang hanya terlihat tanaman tanpa daun. Ini karena cuaca pasca musim salju. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana suhu ketika musim salju. Brrr...Akhirnya sampailah kami di kaki Great Wall. Kami harus berjalan menanjak kalau ingin naik, padahal kami bertiga belum sarapan dan sekarang telah pukul Kami hanya membawa bekal rasa lapar hilang setelah kami menginjakkan kaki di Great Wall. Wow! Keren sekali pemandangannya, dihiasi langit biru cerah dan dan sinar hangat matahari. Suasana ini sepertinya membuat deretan tembok Great Wall terlihat katanya, deretan tembok yang memanjang seperti ular ini bisa dilihat dari Bulan. Saya percaya tidak percaya, ya. Saya berpikir mungkinkah tembok dengan lebar 8 meter bisa dilihat dari Bulan?Yang membuat saya terkesan, Great Wall menjadi salah satu keajaiban dunia. Alhamdulillah, akhirnya keinginan saya kesampaian juga mengunjungi Tembok China.
Berhematlahdengan Penerbangan Hemat dari Jakarta ke Beijing - Capital. Penerbangan hemat dari Jakarta ke Beijing - Capital akan menyemangati Anda untuk merencanakan petualangan yang layak Anda dapatkan. Dunia ini luas dan kemungkinan tidak akan berakhir. AirAsia merupakan jalan menuju kehidupan yang Anda impikan selama ini.
China Bullet Train Setelah sebelum nya saya membahas mengenai Transportasi di Dalam Kota Beijing, sekarang saya ingin menjelaskan mengenai apa saja transportasi dari Beijing ke luar kota atau luar negeri, begitu pula sebaliknya. 1. Pesawat Beijing mempunyai bandara International yang bernama Beijing Capital International Airport. Bandara ini mempunyai 3 terminal utama. Katanya sih terminal ketiga itu merupakan âThe Second Largest Airport Terminal in The Worldâ setelah Terminal 3 nya Dubai International Airport. Terminal 3 Beijing Capital International Airport A Model of Armilliary Sphere in Terminal 3 Beijing Capital International Airport Take the Train to T3D Domestic or T3E International Departure Pada saat itu, saya memakai Cathay Pacific untuk penerbangan dari Beijing-Jakarta. Namun transit dulu di Hongkong. Kalau mau yang direct, kamu bisa naik Garuda Indonesia, yaitu sekitar 7 jam perjalanan. Kereta China Bullet Train Kereta di China itu ada banyak macamnya, di klasifikasikan berdasarkan kecepatan dan layanan yangĂ ditandai dengan label nomor dan huruf yang berbeda. Kita bisa milih mau kereta yang huruf depannya G, D, C, Z, T, K, atau bahkan ada juga yang hanya nomor saja tidak ada huruf nya. Nah, yang namanya High Speed Train/Bullet Train itu yang huruf depannya G, D, dan C. Tapi yang paling bagus dan paling cepat ialah G, atau yang biasa disebut Gaotie ĂŠËĂŠâÂ.Ă Gaotie ini yang menghubungkan kota-kota besar di China, misalnya Beijing-Shanghai, Beijing-Xian, dll. Kalau kereta D, lebih lambat dari G dan lebih murah juga tapi sama-sama termasuk kereta cepat. Anyway FYI, saat ini sedang berlangsung proyek High Speed Train dari Jakarta ke Bandung kan.. Nah, China Railway Corporation akan membangun kereta jenis Gaotie ini. Semoga bisa selesai pada 2019 mendatang. Beijing Railway Station Stasiun kereta di Beijing sendiri ada 4 stasiun, yaitu Beijing Railway Station, Beijing West Railway Station, Beijing South Railway Station, dan Beijing North Railway Station. Pastikan kamu akan berangkat/tiba di stasiun kereta yang mana ya, karena tempatnya beda-beda. Kalau kamu dari Beijing mau ke Shanghai, pasti kamu perginya lewat Beijing South Railway Station, karena secara logika juga Shanghai terletak di sebelah selatan nya Beijing. 3. Bus AntarĂ Kota Dari Beijing-Harbin, Beijing-Tianjin, dst,Ă selain dapat ditempuh dengan menggunakan kereta, bisa juga dengan menggunakan bus. Katanya sih harga bus nya ini cukup mahal. Oleh karena itu, biasanya orang akan menggunakan kereta untuk berpergian dari/ke Beijing. Saya sendiri juga belum pernah menggunakan bus antar kota ini.
Sepertiyang saya umumkan beberapa saat yang lalu, saya bersama keluarga jalan-jalan ke kota Beijing, Cina selama delapan hari. Kebetulan saat itu semua anggota keluarga saya libur dalam rangka libur lebaran. Rute subwaynya ada 15 buah, memudahkan bagi yang ingin jalan-jalan sendiri. Salah satu sudut Great Wall yang sepi pengunjung. ISO 220
Biasanya, kalau kita baru menemukan trailer film keren yang sedang ditayangkan atau dapat selebaran promosi diskon di restoran enak, pasti yang pertama kali dilakukan adalah nyari teman untuk pergi barengan. Ada perasaan janggal aja kalau harus melakukan aktivitas-aktivitas ini sendirian, takut garing sendiri. Padahal, kalau dipikir-pikir, ketakutan untuk bersenang-senang sendiri ini sebetulnya nggak logis Ini 2018 cuy! Waktunya kita mulai self-care. Eeeaa⌠Alasan ini juga yang membuat tak sedikit orang otomatis menggelengkan kepala kala memikirkan konsep solo travellingâ, alias jalan-jalan ke tempat asing sendirian. Makan sendiri aja bete, apalagi melancong sendirian! Hiiiiy..Bukannya seharusnya solo travelling justru bisa lebih seru daripada bepergian dengan teman-teman yang terkadang suka membuat gemas karena tingkah-tingkah rewel mereka saat jalan jalan? Atau justru makin garing?Untuk mencari tahu apa asyiknya solo travelling, kami berkolaborasi dengan -situs jalan-jalan baru yang membantu pelancong mencari akomodasi semurah mungkin- mewawancara tiga orang yang ketagihan berpergian sendiri. Simak obrolan kami dengan mereka di bawah iniFamega Syavira PutriPerempuan yang akrab dipanggil Fame ini adalah penulis Kelana, buku 264 halaman yang merangkum pengalaman Fame menyusuri jalan darat dari Sumatra hingga Afrika. Ia menyambangi 18 negara, 44 kota, dan berjalan sepanjang kilometer seorang diri selama kurang dari lima bulan. Ketika berkelana, Fame adalah orang yang terbuka pada spontanitas dan kurang suka jika semua terlalu terencana. Simak obrolan kami dengan Fame untuk mengetahui lebih jauh apa sih yang mendorongnya untuk melancong ke mana-mana seorang diri?VICE Jalan-jalan dulu baru kepikiran bikin buku, atau memang dari sebelum perjalanan sudah tahu akan bikin buku? Famega Aku memang lebih pengen jalan-jalan dulu dan waktu itu pun memang belum tahu bahwa aku akan sampai ke Afrika pada akhirnya. Jadi pokoknya aku mau jalan darat, tujuan pertamanya sih ke Rusia, mungkin juga sampai negara Eropa lainnya. Jadi awalnya belum kepikiran untuk bikin mula suka melakukan perjalanan? Jadi Kelana itu perjalanan darat yang benar-benar jalan darat. Sebelumnya aku kalau bepergian ya naik pesawat, mungkin sebulan atau dua bulan. Aku suka jalan-jalan karena memang aku suka baca dan aku juga wartawan, jadi aku ingin mengalami pengalaman langsung dari apa yang aku baca perjalanan darat sih? Selama ini kan waktu jalan-jalan itu aku selalu menuju suatu tempat naik pesawat, pas eksplor di sana baru jalan darat. Pas menyusuri jalan darat itu aku suka banget ketemu dengan orang, misalnya pas aku hitchhiking numpang mobil orang ke mana-mana. Selama melalui perjalanan itu aku merasa bahwa highlight perjalanan itu adalah orang-orang yang aku temui. Perjalanan darat itu memaksa aku ketemu orang lebih banyak dibanding kalau aku naik pesawat. Waktu itu juga aku lagi punya banyak waktu luang, jadi aku rasa jalan pelan-pelan itu menyenangkan, totalnya menghabiskan 4,5 tahun ini ada rencana solo travelling? Ada, inginnya ke Banda Neira. Agustus kemarin sebenarnya udah sempat sampai di Ambon, mau lanjut ke Banda tapi lagi enggak ada pesawatnya. Banyak tempat menarik di sekitar Ambon, kayak Seram atau Buru. Gue ingin ke Banda juga karena baca biografinya Hatta. Emang sudah lama ada rencana ke sana tapi selama ini belum ada yang menggerakkan. Nah pengalaman ke Ambon kemarin itulah yang menggerakkan. Kalau ke sana sih inginnya sampai dua minggu, atau minimal seminggu lebih Banda Neira nanti juga sendiri? Berangkatnya sendiri, tapi di sana nanti bakal ketemu teman-teman. Soalnya waktu kemarin ke Ambon, kenalan dengan teman-teman di sana yang bisa diajak main. Bisa juga diajak ke Banda. Mereka sudah sering ke Banda, kadang-kadang mereka juga buka paket wisata. Jadi paling nanti di sana main sama mereka, mereka juga punya banyak teman di mau jalan-jalan sendiri kamu bisa mendadak pergi gitu enggak? Siasatin budgetnya gimana untuk jalan-jalan yang dadakan begitu? Kalau untuk menyiasati budget, jalan-jalan di Indonesia sebenarnya enggak ada yang mahal. Penginapan seratus ribu pasti ada. Uang yang dihabiskan di hari-hari pas kita wisata itu sebenarnya sama saja dengan biaya sehari-hari di Jakarta. Yang mahal itu cuma tiketnya KusumaâSolo travelling itu bebas drama!â kata Iyos ketika ditanya apa sih yang membuatnya suka jalan-jalan seorang diri. Ia mengaku enggak punya alasan muluk-muluk semacam mencari jati diri, mengenal diri lebih dalam, atau semacamnya. Mantan wartawan Kompas TV yang kini bekerja di agency ini memilih jalan sendiri ke mana-mana karena tak ada momen-momen kesal nungguin partner kita beres mandi atau teman kita mau sebats dulu. Ia menulis pengalamannya di Simak obrolan kami dengan Iyos berikut ini Pertama kali solo travelling, motivasinya apa sih? Kuliah semester tujuh, ke Jogja. Waktu itu gue stress, habis ngurus acara di kampus. Pas selesai, gue langsung mikir udah, gue mau liburan sendirian. Nggak mau ketemu orang.â Kebetulan karena yang dikunjungi itu Jogja, nggak begitu takut karena udah familiar banget. Lebih suka mana, solo travelling atau jalan-jalan segerombolan? Sebenernya nggak ada satu yang pasti gitu, sih. Tapi kayaknya semakin ke sini semakin cenderung suka jalan jalan sendirian. Ada kemewahan tersendiri karena kita bisa mengatur kapan kita mau berkomunikasi dengan orang lain. Gue sehari-hari kerja, komunikasi dengan orang sepuluh sampai dua belas jam koordinasi ini itu kayaknya udah cukup, hahaha. Butuh waktu sendirian dan membatasi sih yang lo dapetin dari solo travelling? Haha, berat euy pertanyaannya. Mungkin, semacam melatih kebiasaan diri untuk independen dalam mengambil keputusan dan pilihan. Ini karena semua persiapan diurus sendiri dan dinikmati sendiri. Kalau ada apa-apa, ditanggung sendiri. Gue juga nemu banyak spot-spot yang nggak terlalu ramai dan turistik, tapi indah. Contoh tempat yang underrated kayak gitu menurut gue Taman Nasional Tanjung Puting di Kalteng. Menurut gue, ini bisa jadi solusi ketika kita bosan liburan ke gunung, pantai, atau kota-kota lain, karena ini ada hutan dan sungai-nya. Kita makan, mandi, dan tidur diatas perahu kecil. Enggak sepopuler Labuan Cermin atau Derawan di Kalimantan, tapi sebenernya layak banget buat dicoba!Kalau akhir tahun ini ada rencana jalan-jalan? rencannya mau ke mana? Ada sih rencana, tapi belum memutuskan. Setelah natalan nanti baru mutusin, maunya random aja, diputusin kalau sudah mau pergi. Kemungkinan besar sih naik gunung lagi. Atau jalan-jalan ke kota kecil yang bukan kota turis. Dulu juga pernah kayak gitu, random jalan-jalan ke Blitar. Kotanya enak dan sepi. Tahun ini mungkin mau coba ke Cirebon. Kan kotanya enggak begitu kota turis tuh, enggak kayak Jogja atau Bandung. Kalau naik gunung kepikirannya ke Argopuro, karena itu kan treknya panjang, mumpung liburnya panjang jadi sayang kalau enggak percaya enggak sih kalo solo travelling itu bisa spontan pergi aja gitu? Bisa. Tapi tetap aja butuh riset yang detail. Mendadak ataupun enggak mendadak harus tetap riset. Ya risetnya juga enggak perlu lama-lama banget sih. Googling seharian juga sudah cukup Cukup tuh googling aja. Kalau wisata ke kota-kota kecil bukannya agak susah informasinya ya, biasanya di google juga enggak ada? Iya memang google enggak begitu lengkap. Biasanya sih lihat-lihat blog orang yang sudah pernah ke sana, terus kita nanya lagi dari strategi lo biar uang yang kita keluarin saat bepergian sendiri itu sesuai dengan perencanaan pas bikin budgeting? Riset sedetail-detailnya. Kita harus tahu kalau mau ke mana-mana itu naik apa, harus tahu sampai harga dan jam-jam keberangkatannya. Biasanya yang bikin bengkak itu misalnya kita sudah sampai di suatu lokasi, enggak tahunya si angkot atau bus yang kita cari sudah enggak ada, jadi harus cari yang lain yang lebih mahal. Atau harus tambah menginap NatashaAwal-awal melakukan perjalanan seorang diri, Nadya Natasha alias Nanas mengaku takut. Tapi ia punya cara jitu menangkal takutnya. Nanas bawa boneka kecil ke mana-mana yang ia anggap sebagai teman perjalanan, walhasil rasa takut dan khawatir pun hilang. Lama-lama ia tak takut lagi dan menemukan obat yang lebih mujarab daripada bawa boneka kecil ke mana-mana, yakni ngobrol sama orang-orang di sekitar. âJadi ada perasaan kalau ada apa-apa sama kita, pasti ada orang yang bakal nolongin,â kata Nanas. Simak obrolan kami dengan Nanas berikut iniHalo, Nadya. Pertama kali solo travelling itu kemana? Dan gimana rasanya? Pertama kali saat aku kuliah tingkat pertama, tahun 2013. Aku pergi ke Sawarna waktu itu. Waktu itu, aku pengen banget jalan jalan dan udah ngajak temen juga untuk ke Sawarna, karena Sawarna terhubung dari Jakarta tanpa harus naik pesawat. Tapi temen-temen aku nggak ada yang mau. Akhirnya aku pikir, f*** it, iâm just gonna go. Sebenernya aku takut juga, sampe-sampe aku bawa boneka kecil yang aku bawa kemana-mana. Lucu juga sih, kalau diinget inget. Aku mikirnya aku punya teman kecil di ternyata pas sampai di sana banyak orang baik, aku ngobrol-ngobrol sama orang lokal. Banyak orang yang sangat helpful, sampai pernah dianterin ke bandara saat nggak tau jalan. Ternyata setelah dijalanin, itâs not as scary as I thought it was going to be. Banyak orang yang sangat helpful, sampai pernah dianterin ke bandara saat nggak tau jalan. Sejak dari Sawarna aku pernah solo travelling ke Sumba, Dieng, Surabaya, Solo, dan negara Asia jalan-jalan sendirian itu terkadang lebih mahal dari pada gerombongan, karena nggak bisa patungan akomodasi. Kenapa Nadya tapi ketagihan banget solo travelling? Karena nggak ribet. Orang terkadang baru diajakin aja udah suka ngomong âmau sih, tapi.. Tapi.. tapi..â gitu. Kalau sendiri, kita bebas aja dan pasti jalan. Kita juga nggak usah mikirin apakah temen kita yang ikut sebenernya menikmati perjalanan. Terkadang teman juga pengen ke satu tempat, dan ketika dijalanin ternyata kita nggak enjoy. Sebenernya sih ketika aku travelling sama orang lain nggak pernah sampai sekesal itu, tapi tetap saja kalo pergi sendirian itu rasanya freedom banget. You can do whatever the hell you sih hal terpenting yang harus diinget orang yang mau solo travelling? Jangan egois. Jangan selalu mikirin diri sendiri aja, harus sadar sama situasi dan sekeliling kita. Agak kontradiksi, karena konsep jalan-jalan sendiri itu sebenernya kan self-centered banget. Tapi ketika dijalanin, kita harus peka sama faktor-faktor dari lingkungan, kalau nggak bisa bahaya banget.*Artikel ini adalah hasil kerja sama VICE X situs jalan-jalan baru yang fokus membantu para pelancong mencari akomodasi semurah mungkin. Kode di atas bisa kamu pakai untuk mendapatkan diskon langsung dari situsRXdE3.